KEADAAN NERAKA
Adapun cara memasuki neraka itu dua macam, iaitu: Dihalau, didorong dan dilemparkan masuk neraka itu. Inilah mereka yang kafir, munafik dan iblis. Yang kedua ialah dengan meniti Titian Shirathal-Mustaqim.
Setelah menjelang nabi-nabi di akhirat dan setelah bertemu dengan Nabi Muhammad saw memohon syafaatnya, maka dipisahkanlah antara orang beriman dengan yang kafir. Yang beriman meliputi umat seluruh nabi-nabi mulai dari Nabi Adam sampai kepada Nabi Muhammad.
Setelah mereka itu dipisahkan, setelah berdiri masing-masing pada golongannya, maka orang yang kafir itu dihalau masuk api neraka.
Ertinya: Dan kami halau orang-orang durhaka itu masuk Neraka Jahannam dalam keadaan dahaga. (Maryam:86)
Mereka dihalau ke pinggir jurang Neraka Jahannam. Pada waktu itu dibukakan pintu neraka. Api yang gemuruh, asap mengepul-ngepul, dan bunga api berterbangan kuning bercabang-cabang. Mereka yang kafir itu gentar ketakutan.
Ertinya : Pada hari itu kami hadapkan api neraka itu kepada orang kafir seterang-terangnya. Mereka menutup matanya melihat peringatan Allah. Sedangkan mereka tidak sanggup mendengarkan petunjuk . Apakah orang kafir itu menyangka bahawa mereka mengambil hamba-hambaku menjadi penolong selain aku. Kami menyediakan Neraka Jahannam bagi tempat tinggal orang kafir. (Al-Kahfi : 100-102)
Dengan tubuh gementar mereka itu melihat lidah api yang menjilat-jilat dan asap mengepul-ngepul, gemuruh dan menakutkan.
Ertinya: Pergilah kamu kepada bayang-bayang asap neraka yang bercabang tiga. Yang tiada melindungi mereka itu dari kepanasan, dan tidak pula mereka dapat mempertahankan diri daripadanya. Sesunguhnya api neraka itu melemparkan bunga api seperti istana tingginya. Seolah-olah unta kuning kelihatannya. (Al-Mursalat: 30-33)
Lidah api Neraka itu seperti istana tingginya menjilat-jilat dan dari jauh terdengar dentuman yang amat dahsyat. Neraka itu meraung-raung kuat kerana lapar. Semakin keras dan dahsyat gemuruh neraka itu, maka semakin kuat pekik dan raung orang kafir itu. Mereka memekik bersama-sama. Ya Allah, jauhkanlah neraka itu dari kami. Jauhkanlah kesengsaraan itu. Matikan saja kami sekali lagi. Atau hidupkanlah kami ke dunia sekali lagi supaya kami mengikut Rasul.
Ketika itu menjawab Tuhan dengan marah:
Hai segala jin dan manusia, Apakah tidak sampai kepadamu rasul-rasul menyampaikan ayat-ayatku? Memberi khabar ketakutan kepadamu akan halnya dengan hari ini?
Jawab mereka:Kami mengakui kesalahan-kesalahan kami. (Al-An’am: 130)
Setelah mereka melihat lidah api menjilat-jilat dan bunga api berterbangan, asap mengepul dan gemuruh, maka orang kafir itu menangis sambil berputus asa.
Ertinya: Apabila kami bukakan pintu seksa (neraka) itu, maka pada saat itu mereka berputus asa.(Al-Mukminun: 77)
Di pinggir jurang neraka itu mereka tersungkur dan bertiarap. Menggigil ketakutan.
Malaikat mengherdik dengan suara bengis: ayuh masuklah kamu ke dalam neraka ini!
Ketika itu mereka menangis menyesali diri. Ratap tangis mereka di waktu itu sedikitpun tidak ada gunanya. Sia-sia, sekali lagi sia-sia!
Ertinya : Dan kalau sekiranya engkau lihat tatkala mereka itu dimasukkan ke dalam neraka itu, lalu mereka itu berseru kuat-kuat: amat celaka nasib kami ini. Kembalikanlah kami ke dunia sekali lagi. Kami tidak lagi akan mendustakan Tuhan kami. Kami akan masuk golongan orang beriman.
(Al-An’am: 27)
Melihat api neraka yang menyala itu mereka menggigil ketakutan. Mereka bergantungan satu sama lain. Dalam keadaan terbelenggu mereka itu dihela oleh malaikat dan dilemparkan mereka itu berbondong-bondong.
Ertinya : Pada hari itu mereka dihela ke dalam neraka atas muka mereka, seraya dikatakan kepadanya: Rasakanlah olehmu sentuhan api neraka itu. (Al-Qamar :47-4
Ertinya: peganglah orang itu (hai penjaga neraka) dan belenggulah! Masukkan ke dalam neraka. Sudah itu masukkan dia ke dalam rantai yang panjang tujuh puluh hasta. (Al-Haqqah: 30-32)
Ertinya: Mereka dikumpulkan pada hari itu sambil dihela mukanya ke dalam Neraka Jahannam. Mereka mendiami tempat yang buruk sekali. Mereka telah menempuh jalan yang sesat. (Al-Furqan: 34)
Demikianlah mereka yang kafir itu masuk neraka. Mereka dibelenggu, diikat kaki dan tangannya, sudah itu dihela. Ada pula yang didorong, dilemparkan berombongan. Jadi mereka tidak diadili, tidak dihisab, tidak dimizan, dan tidak meniti Titian Shirathal-Mustaqim. Sebab kesalahan mereka sudah ketahuan.
Ketika itu neraka sangat marah. Tuhan mencontohkan kemarahan neraka itu dengan orang yang sedang mendidih darahnya kerana marah sehingga nafasnya turun naik.
Ertinya : Apabila mereka itu dilemparkan ke dalam neraka lalu mereka mendengar tarikan nafas, sedangkan neraka itu sedang mendidih (menggelegak). Neraka itu hampir pecah kerana sangat marahnya. Tiap-tiap suatu kaum dilemparkan ke dalamnya, lalu malaikat penjaga neraka itu bertanya: Tidakkah datang kepadamu seseorang (rasul) yang akan memberi khabar ketakutan?
Jawab mereka itu: Ada sesungguhnya telah datang rasul kepada kami, lalu kami dustakan dan kami katakan: Allah tidak akan menurunkan sesuatu pun. Tiadalah kamu (hai kafir) melainkan dalam sesat yang besar. Kata mereka: kalau sekiranya dahulu kita mendengar dan memikirkan baik-baik, tentu kita tidak di dalam neraka ini.
(Al-Mulk : 7-10)
Setelah orang yang kafir itu masuk semuanya, maka neraka itu ditutup rapat-rapat. Di dalam neraka itu mereka diseksa. Mereka meronta-ronta kesakitan, timbul tenggelam dalam telaga-telaga neraka itu, dalam air mendidih. Tiap-tiap kulit mereka hangus, maka ditukar dengan kulit yang baru. Setelah mereka itu masuk semuanya, lalu dikatakan kepada mereka itu:
Ertinya : Katakanlah! Jadi batulah kamu atau jadi besi (Al-Isra’: 50)
Adapun cara masuk neraka yang kedua ialah dengan meniti Shirathal-Mustaqim. Ini terjadi bagi umat bertauhid, umat Nabi Muhammad saw dan umat nabi, nabi yang dahulu. Baik mereka yang beramal salih mahupun mereka yang durhaka.
Mula-mula mereka ini dihisab, iaitu diadili , ditanya sampai kepada hal-hal yang sekecil-kecilnya. Mereka mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan mereka selama hidup. Sudah itu di-Mizan, ditimbang iaitu diputuskan hukumannya. Ditentukan siapa-siapa yang akan masuk syurga dan siapa-siapa pula yang akan masuk neraka.
Selanjutnya, mereka meniti Titian Shirataul Mustaqim. Titian yang terbentang di punggung Neraka Jahannam. Lebih halus dari rambut, dan lebih tajam dari pedang. Ada yang selamat sampai di seberang sana, tetapi ada pula yang terjatuh ke dalam lubang Neraka Jahannam. Mereka yang terjatuh terjungkir balik masuk Neraka, tujuh puluh tahun lamanya terumbang-ambing di awang-awang, sudah itu tercebur ke dalam telaga-telaga yang airnya mendidih di dalam neraka. Sudah itu baru mencari tempat masing-masing.
Hadis Ibnu Abbas r.a. mengatakan:
Pada suatu hari Rasulullah sedang duduk dengan para sahabatnya. Tiba-tiba dia mendengar suatu suara. Ketika itu Nabi saw: tahukah kamu suara apakah itu? Jawab mereka: Allah dan RasulNyalah yang lebih tahu. Kata Nabi saw: Itu adalah batu yang dilemparkan ke dalam neraka. Semenjak tujuh puluh tahun yang lalu, baru sekarang sampai ke dalam neraka itu. (Riwayat : Muslim)
Di dalam hadis Mi’raj dikatakan bahawa yang banyak terjatuh ke dalam neraka itu ialah perempuan. Hal ini adalah kerana mereka banyak yang durhaka kepada suaminya.
Bersabda Nabi Saw:
Kebanyakan ahli neraka itu (yang jatuh di dalam neraka) ialah perempuan. Ditanya : Apa sebabnya demikian, ya Rasulullah Jawab Nabi Saw: kerana mereka kafir! Ditanya lagi: Kafir kepada Allah? Jawab Nabi Saw: Durhaka kepada suaminya dan kafir akan kebajikan! Kalau engkau sepanjang hari berbuat baik kepadanya, bilamana dia melihat sesuatu daripadamu, lantas dia berkata: Aku tidak pernah menerima kebajikan daripadamu. (Riwayat: Bukhari)
Hadis Abi Said Al-Khudri r.a. mengatakan:
Pada suatu hari Rasulullah saw pergi sembahyang Aidil-Fitri. Dia melewati perempuan-perempuan seraya berkata : Hai, sekalian perempuan! Bersedekahlah kamu! Aku lihat perempuanlah yang banyak masuk neraka. Tanya mereka: Apa sebabnya ya, Rasulullah? Jawab Nabi Saw: Kerana mereka banyak melaknat dan durhaka terhadap suaminya. Aku perhatikan mereka itu kurang akal dan kurang agamanya. Inilah yang memusingkan otak laki-laki. Tanya mereka: Apa buktinya perempuan itu kurang akal dan agamanya ya Rasulullah? Jawab Nabi Saw : Apakah mereka itu: Benar. Kata Nabi Saw : Demikian juga kurang agamanya. Apakah tidak, apabila perempuan itu haid, maka dia tidak sembahyang dan tidak berpuasa? Jawab mereka itu: Benar. Kata Nabi Saw: Demikianlah kurang agamanya. (Riwayat : Bukhari)
Perempuan yang banyak masuk neraka. Kerana kebanyakkan perempuan itu kurang akal, auratnya mudah terbuka, kufur nikmat dan derhaka kepada suami.
Sesampainya di dalam neraka maka terjadilah keributan seru. Pekik dan raung memecahkan kesunyian:
Ertinya : Di sana mereka memekik minta tolong seraya katanya: Ya, Tuhan kami, keluarkanlah kami supaya kami mengerjakan amal salih, lain dari apa yang kami perbuat di masa dahulu. (Al-Fathir : 37)
Terjadilah penyesalan yang tidak terhingga , tetapi sedikit pun tidak ada gunanya. Di sana mereka tidak mati dan tidak hidup. Tiap-tiap hangus kulit mereka dimakan api, maka ditukar dengan kulit yang baru. Mereka tetap menderita selamanya-lamanya.
Ertinya : Bahawasanya orang-orang yang kafir akan ayat-ayat kami itu akan dilemparkan ke dalam neraka. Tiap-tiap hangus kulit yang baru, supaya dirasainya seksa dengan amat sangat. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa Lagi Bijaksana (An-Nisa’ : 56)
Oleh kerana tidak tertahan azab seksaan panas api yang membakar, maka mereka meronta-ronta kesakitan seperti ikan dimasukkan ke dalam bara api yang menyala. Kerana itu mereka mencuba hendak lari keluar. Tetapi hal ini adalah sesuatu yang tidak mungkin kerana pintu neraka itu telah ditutup rapat-rapat. Malaikat penjaga neraka itu sangat hati-hati dan selalu siap-siaga.
Ertinya : Mereka berniat hendak keluar dari dalam neraka itu, tetapi tidak dapat keluar daripadanya. Mereka itu tetap diseksa. (Al-Maidah : 37)
Ertinya : Adapun orang-orang yang fasik itu, tempatnya ialah di dalam neraka. Tiap-tiap mereka hendak keluar, lalu
Dikembalikan ke dalamnya, seraya dikatakan kepada mereka itu. Rasailah seksa neraka ini, kamu mendustakannya di masa dahulu. (As-Sajdah : 20)
Oleh kerana berkali-kali dicuba hendak keluar tetapi sia-sia, maka terjadilah keributan di antara sesamanya. Saling menuduh dan saling menyalahkan.
Ertinya : Masuklah kamu kepada umat-umat yang sebelum kamu, iaitu jin dan manusia ke dalam neraka. Setelah suatu umat masuk ke dalamnya mengikuti saudaranya, setelah habis semuanya masuk dengan beriringan, berseru umat yang terakhir kepada umat yang mula-mula, katanya: Hai Tuhan kami! Mereka inilah yang menyesatkan kami, maka seksalah dia berlipat ganda , tetapi kamu tidak tahu. Berkata pula umat yang mula-mula kepada umat yang kemudian: kamu tidak lebih dari kami, sekarang tahanlah seksa, sebab perbuatanmu sendiri.
(Al-A’raf: 38-39)
Ertinya : Perhatikanlah ketika terjadi perbantahan di dalam neraka itu. Berkata orang yang lemah kepada orang yang sombong: kami hanya mengikuti kamu, apakah dapat kamu menolakkan sebahagian seksa neraka ini dari kami? Berkata pula orang yang sombong itu: Semua kita telah di dalam neraka Allah telah menghukum di antara hamba-hambanya: (Al-Mukmin : 47-4
Ertinya : Pada hati itu teman menjadi musuh antara satu sama lainnya, kecuali orang takwa. (Az-Zukhruf: 67)
Setelah tiba di dalam neraka, maka kawah menjadi musuh. Mereka berkelahi sesasmany tuduh-menuduh dan salah-menyalahkan. Kata yang satu : kalau tidaklah kerana kamu, maka aku tidak akan masuk neraka ini. Jawabnya : Mengapa engkau bodoh? Perbalahan sengit dan berterusan. Terjadilah keributan-keributan. Tetapi semuanya itu tidak ada gunanya.
Sesudah itu mereka pun menangis sepuas-puasnya. Habis air mata, maka berccuran, darah. Namun mereka tidak mendapat keringanan.
Bersabda Rasulullah saw:
Hai umat manusia! Menangislah kamu, Jika kamu tidak menangis, maka nanti kamu akan saling menangis. Bahawa orang-orang dalam neraka itu menangis, sehingga mengalir air mata membasahi pipinya. Setelah habis air mata, maka keluarlah darah. Darah becucuran dari matanya. Kalau ada perahu, maka perahu akan dapat berlayar di atas darah itu. (Riwayat : Ibnu Majah)
Demikianlah mereka dalam neraka. Setiap mereka ingin keluar atau meminta keringanan azab kepada Tuhan, maka Tuhan mengherdik dengan bengis:
Ertinya : Jadi batulah kamu atau jadi besi (Bani Israil: 50)
Sejak itu tinggallah mereka di dalam neraka, dibakar. Azab dan seksaan yang tidak terperikan. Di sanalah mereka itu berpusing-pusing dan meronta-ronta kesakitan. Seperti iakn dimasukkan ke dalam bara api. Demikianlah pembalasan Tuhan terhadap orang kafir dan orang-orang yang berdosa.