Array
Selamat Datang ke Portal Komuniti :: Ukhwah.com
  Assalamualaikum Tetamu: Mendaftar | Login Depan Perihal Peraturan & Etika Profil Liputan Media Impian & Harapan Hubungi Kami Laman Peribadi  








Login
Nickname

Password

>> Mendaftar <<

Mutiara Kata
"Courage is like love; it must have hope for nourishment."
-- Napoleon Bonaparte

Menu Utama

Keahlian Ukhwah.com
Terkini: navratan
Hari Ini: 0
Semalam: 0
Jumlah Ahli: 43152

Sedang Online
Sedang Online:
Tetamu: 81
Ahli: 0
Jumlah: 81




Yang Masuk Ke Sini
nasiruddin: 15 jam, 29 minit yang lalu
Kang: 19 hari yang lalu
lidah-penghunus: 21 hari yang lalu
muslimin23: 29 hari yang lalu


[ Mari BERSELAWAT kepada RASULULLAH S.A.W dan keluarga Baginda setiap kali masuk ke Ukhwah.com ini ]




Jejak Ukhwah
Topik: Kenape bab bincang agama kurang sambutan???


Carian Forum

Moderator: Administrator, halesolurun_84
Portal Komuniti :: Ukhwah.com Indeks Forum
  »» Jejak Ukhwah
    »» Kenape bab bincang agama kurang sambutan???

Please Mendaftar To Post


Oleh Kenape bab bincang agama kurang sambutan???

ukhwahjaiputra
Warga Rasmi
Menyertai: 20.04.2005
Ahli No: 15947
Posting: 8
Dari: selangor

Selangor  


posticon Posting pada: 31-05-05 10:31




kebanyakan ramai yang ditipu daya oleh dunia.....
tak ramai yang duduk dlm majlis agama......
so..berdoa kpd Allah melindungi kita daripada tipu daya dunia....

Bookmark and Share

    


  Member Information For ukhwahjaiputraProfil   Hantar PM kepada ukhwahjaiputra   Pergi ke ukhwahjaiputra's Website   Quote dan BalasQuote

tentera_berkuda
WARGA SETIA
Menyertai: 11.05.2005
Ahli No: 16444
Posting: 1327
Dari: kelantan

Kelantan  


posticon Posting pada: 31-05-05 10:48


betul..
jom kita bincang....
tapi kenalah topik yang best...




[ Posting ini telah di edit oleh: tentera_berkuda pada 2005-05-31 10:50 ]

Bookmark and Share

    


  Member Information For tentera_berkudaProfil   Hantar PM kepada tentera_berkuda   Quote dan BalasQuote

ummimq

Menyertai: 17.09.2003
Ahli No: 3613
Posting: 3616
Dari: Johor

Johor   avatar


posticon Posting pada: 31-05-05 11:22


Mengkaji Ilmu, Ciri Khas Ahlus Sunnah

Oleh : Al Ustadz Muhammad Umar As Sewwed


Kita diciptakan Allah di dunia ini adalah untuk beribadah, untuk
menjalankan perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan menjauhi laranganNya. Oleh karena itu, mau tidak mau orang yang telah beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala harus mengerti apa yang diperintahkan dan apa yang dilarangNya. Bagaimana kita akan mentaatinya kalau tidak mengerti apa yang diperintahkanNya? Dengan kata lain wajib bagi seorang muslim mempelajari agamanya. Sebagaimana dikatakan dalam riwayat yang shahih dari Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam :

"Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim"

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan bahwa ruang lingkup ibadah ada lima belas perkara. Yang demikian karena ibadah terdiri dari tiga macam, yaitu amalan lisan, amalan hati, dan amalan dengan anggota badan. Sedangkan masing-masing dari amalan tersebut terkait dengan lima hukum : wajib, mustahab, haram, makruh, dan mubah. Kemudian Ibnul Qayyim berkata :

“Barangsiapa yang melengkapi lima perkara tersebut berarti dia
telah menyempurnakan ibadah.”

Maka bagi seorang Muslim harus mengetahui lima belas hukum amalan
tersebut, apa yang diharamkan dari ucapan, mana yang diwajibkan,
dimakruhkan, dan seterusnya. Demikian pula terhadap keyakinan dan
perbuatan, mana yang diwajibkan, diharamkan, dianjurkan, dimakruhkan , dan mana yang dimubahkan saja.

Hal ini tidak bisa dipelajari dalam hitungan jam, bulan atau tahun, apalagi mengandalkan beberapa jam pelajaran dalam satu minggu di sekolah. Ilmu ini membutuhkan waktu terus-menerus sejak kita di pangkuan ibunda sampai memasuki liang kubur. Kita harus memperbaiki keyakinan dan membersihkannya dari bid’ah, khurafat, dan takhayul. Kita harus memperbaiki ucapan-ucapan dan dicocokkan dengan apa yang diajarkan agama ini. Dibersihkan dari segala ucapan kotor, syirik, dusta, caci maki, dan seterusnya.

Demikian pula anggota badan kita harus dibersihkan dari berbagai macam amalan syirik, bid’ah, dosa, dan maksiat. Ini semua butuh butuh ilmu. Ilmu tentang Al Qur’an dan As Sunnah dengan pemahaman yang benar seperti apa yang dipahami oleh generasi terbaik, yaitu generasi para sahabat Radhiallahu Anhum.

Permasalahan apapun yang dihadapi, kita butuh keterangan dan bimbingan dari Al Qur’an dan As Sunnah. Dalam perang sekalipun kita tidak bisa lepas dari ilmu syariat sehingga kita berpegang sesuai dengan aturan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan contoh teladan dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam.

Demikian pula problem politik, sosial, dan ekonomi tidak lepas dari ilmu ini. Yang menunjukkan bahwa kita harus mencari ilmu, mengkajinya terus-menerus sampai menghadapi kematian.

Dari sinilah kita mengetahui mengapa ciri khas Ahlus Sunnah adalah mencari ilmu. Mereka adalah pencari ilmu, peneliti hadits, penggali manuskrip-manuskrip dari peninggalan para ulama terdahulu, meneliti tafsir ayat Al Qur’an dengan riwayat-riwayat dari Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam dan para sahabat Radhiallahu Anhum dan seterusnya. Hidup mereka adalah mencari ilmu, mengamalkan, dan menyanpaikannya. Sehingga amalan mereka tidak terpengaruh oleh kepentingan pribadi, kepentingan politik, ataupun kepentingan dunia. Amalan mereka murni berdasarkan ilmu
yang mereka pelajari dan dipersembahkan hanya untuk Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Mereka beramal berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah, serta dengan
pemahaman generasi terbaik yang mereka pelajari dan mereka gali setiap hari. Mereka bukan politikus walaupun mereka tetap menasihati para penguasa. Mereka bukan muqallid (pembebek) walaupun mereka tetap mengikuti nasihat para ulama. Karena pada dasarnya mereka mengikuti ilmu yang mereka dapatkan melalui para ulama tersebut.

Dengan demikian jalan mereka jelas, langkah mereka mantap, tidak mudah ditipu atau dibelokkan. Kalaupun ada perselisihan diantara mereka, mereka mudah kembali karena mereka punya rujukan yang disepakati yaitu ucapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan ucapan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam.

“Jika kalian berselisih dalam suatu masalah, kembalikanlah kepada Allah dan RasulNya jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian lebih baik akibatnya” (QS. An Nisa : 59)

Kalau mereka berselisih tentang keshahihan riwayat hadits, mereka punya rujukan ulama pakar peneliti hadits yang disepakati keilmuannya dalam bidang tersebut. Seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Ahmad, Imam Malik, Imam Syafi’i dan lain-lain. Kalaupun mereka berbeda memahami ucapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan RasulNya, mereka mudah untuk bersatu karena mereka punya rujukan pemahaman yang disepakati yaitu pemahaman generasi terpuji, generasi para sahabat Radhiallahu Anhum.

“Generasi terdahulu dari kalangan Muhajirin dan Anshar dan yang
mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah, bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai … .” (QS. At Taubah : 100)

Selebihnya mereka adalah kaum yang menghormati ijtihad orang-orang yang telah berusaha melalui jalur-jalur ilmu tersebut.

Inilah yang membedakan mereka dari ahlul bid’ah yang berjalan
berdasarkan hawa nafsu dan selera pribadi. Bayangkan jika setiap orang menyimpulkan suatu hukum tidak berdasarkan ilmu agama, melainkan hasil pikirannya sendiri. Sepuluh kepala, sepuluh pemikiran. Seratus kepala, seratus ide. Seribu kepala, seribu pendapat. Apa yang akan terjadi? Sebagian mereka berjalan mengikuti perasaan mereka, sebagian yang lain mengikuti pikirannya, sebagian yang lain mengikuti adat dan kebiasaan
kaumnya. Lantas pikiran siapa yang menjadi standar? Perasaan siapa yang menjad rujukan? Adat bangsa mana yang menjadi pegangan di kala terjadi perselisihan? Inilah sumber perpecahan dan sumber kehancuran.

Oleh karena itu, di kala masing-masing bangsa ingin membumikan Islam, menyeret dalil-dalil untuk dicocokkan dengan dengan adat dan budaya bangsanya, saat para pemikir liberalis ingin memaksakan agama ini agar sesuai dengan selera dan akal pikirannya. Saat bangsa-bangsa Barat mengebiri Islam, ingin mencabut ajaran jihad dari agama ini. Saat para politikus ingin memperalat agama ini untuk kepentingan politiknya. Saat setiap aliran sesat, para pengekor hawa nafsu berkampanye mendakwahkan
kesesatannya. Di saat itulah kita harus semakin teliti, semakin jeli mempelajari Islam dan memegangnya kuat-kuat, agar selamat dari tarikan-tarikan mereka. Dan hati-hatilah terhadap pemikiran-pemikiran baru yang dijajakan di atas nama agama dengan harga murah.

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam mewasiatkan :

“… Sesungguhnya, barangsiapa di antara kalian yang hidup sesudahku nanti, niscaya akan menyaksikan perselisihan yang banyak. Maka wajib atas kalian untuk berpegang dengan sunnahku dan sunnahnya para khalifah yang lurus dan mendapat hidayah. Peganglah kuat-kuat dan gigitlah dengan geraham kalian. Dan hati-hatilah terhadap perkara yang baru (dalam agama) karena setiap perkara yang baru diada-adakan (dalam agama) adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan.”

Sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam kini terbukti. Kita
saksikan perselisihan di antara manusia demikian banyak. Masing-masing merasa yang paling benar. Tiada hari tanpa ada perselisihan. Tiap hari masyarakat dijejali polemik yang tiada henti. Tak ada kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan pengajaran memperbaiki diri mereka.

Di saat seperti itu muncul penyeru-penyeru kepada kebinasaan. Lihatlah dedengkot Islam Liberal, Ulil Abshar Abdalla, yang menyamakan memilih kebenaran dalam beragama seperti memilih barang di pasar. Setiap orang bebas memilih barang kesukaannya. Ia beralasan bahwa sekarang tidak ada lagi Rasul yang bisa menjadi tempat bertanya untuk menentukan sebuah kebenaran di antara berbagai pendapat yang ada, sehingga tiap pendapat
bisa di anggap benar.

Inilah pentingnya ilmu. Orang yang berilmu dari sumber yang benar, yaitu Al qur’an dan As Sunnah dengan pemahaman generasi terbaik umat ini, niscaya tidak akan terpengaruh sedikitpun dengan pemikiran model Ulil. Ia akan tetap melenggang dan menganggap kelompok Ulil sebagai orang-orang bingung yang terus diombang-ambingkan oleh kebingungannya. Cuma kurang ajarnya, dalam kebingungannya itu ia justru mengajak orang lain untuk ikut-ikutan bingung.

Karena itu, berpegang dengan Al Qur’an dan As Sunnah adalah keharusan. Memahami keduanya seperti para sahabat Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam memahaminya adalah jalan keselamatan. Tidak ada pemahaman yang bisa mengantarkan seseorang selamat di dunia dan akhirat, selain pemahamannya sahabat Rasulullah, para Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in
(Shalafush Shalih).

Wallahu A’lam.

-----------------


Bookmark and Share

    


  Member Information For ummimqProfil   Hantar PM kepada ummimq   Pergi ke ummimq's Website   Quote dan BalasQuote

razanhuda
Warga Rasmi
Menyertai: 27.04.2005
Ahli No: 16121
Posting: 0
Dari: bdr baru bangi

Kelantan  


posticon Posting pada: 31-05-05 12:41


BISMILLAHHIRRAHMANIRRAHIM..salam..emm...cadangan disokong..jom kita mengimarahkan ruangan agama ni...

Bookmark and Share

    


  Member Information For razanhudaProfil   Hantar PM kepada razanhuda   Quote dan BalasQuote

srikandi_anisz
Warga 1 Bintang
Menyertai: 07.03.2004
Ahli No: 7798
Posting: 35
Dari: negeri yang bersih lagi aman...

Kelantan  


posticon Posting pada: 31-05-05 13:04


assalamualaikum...
syukran kepada sahabat kerana membuka forum ni..em,saya juge sependapat dengan saudara ayie,ruangan agama kat portal ukhwah nie kurang mendapat sambutan..kan.

so,apekata kalau kita sama2 create satu citer yang boleh dikongsikan bersama...then,sama2 bincang..insyaALLAH...usaha kita diberkatiNya..

Bookmark and Share

    


  Member Information For srikandi_aniszProfil   Hantar PM kepada srikandi_anisz   Quote dan BalasQuote

shah_sobriyanie
WARGA SETIA
Menyertai: 01.09.2003
Ahli No: 3221
Posting: 1509
Dari: Kuala Lumpur

Perak  


posticon Posting pada: 31-05-05 15:43




mungkiin kerana kita ni dah tinggi ilmu bab agama sebab dah lama belajar dari sekolah renedah hingga tamat universiti....

tapi kalau bab jiwang ni dari sekolah menengah... so tak cukup luas lagi la ilmu bab tu...

jangan marah... shah tak kata kat siapa pun.. shah pun cam tu gak..



-----------------
cinta itu hanya kerana allah,
sayangilah orang yang menyayangi kita kerana orang yang disayangi belum tentu menyayangi kita.....

Bookmark and Share

    


  Member Information For shah_sobriyanieProfil   Hantar PM kepada shah_sobriyanie   Quote dan BalasQuote

uwaisalqarni
Warga 3 Bintang
Menyertai: 01.04.2005
Ahli No: 15513
Posting: 147
Dari: Ardhul Kinanah

Kedah   avatar


posticon Posting pada: 31-05-05 16:02




syukran antas info oleh ummi tu..Alhamdulillah

tak dinafikan langsung bab agama ni jarang diambil perhatian oleh ahli2 ukhwah..

tajuk yg remaeh temeh pun di buka..kadang hanya nak menunjukkan tajuknya laris atau tidak!!1dan posting pun hanya berniat nak naikkan bintang je (tak semua mcm tue..sesetengah sahaja)..tapi tiada
niat dakwah yg ditunjukkan..kadang2 ada juga berniat membela kesalahan yg terang2 salah..entahlah..insan..sentiasa dikelilingi oleh syaitan, nafsu, dunia dan tipudayanya..hanya yg memohon kelselamatn dari Allah sahaja beruntung

semoga lepas ni didoakan ahli ukhwah semua dapat memeriahkan ruangan bercorak agama..insyaAllah


-----------------
PeRjuAnGaN iTu GeRuN dAn MeNgEriKaN
HeBaT dAn DaHsYaT mEnGgErUnKaN hAtI
BaGi MuKmIn Di SiNi HaRgA dAn NilaInYa

Bookmark and Share

    


  Member Information For uwaisalqarniProfil   Hantar PM kepada uwaisalqarni   Quote dan BalasQuote

mohdnurhakimin
WARGA SETIA
Menyertai: 28.03.2005
Ahli No: 15370
Posting: 984
Dari: toulouse

france  


posticon Posting pada: 31-05-05 16:11


Mungkin juga.

Tapi, bagi ana sendiri, ana takut nak bercakap panjang dalam perkara yang bukan bidang ana...

-----------------
Image hosted by Photobucket.com

Bookmark and Share

    


  Member Information For mohdnurhakiminProfil   Hantar PM kepada mohdnurhakimin   Quote dan BalasQuote

zulman

Menyertai: 22.12.2004
Ahli No: 13229
Posting: 2786
Dari: dunia ini hanya sementara

Perak   avatar


posticon Posting pada: 31-05-05 16:49





kenapa

1 : membaca dan posting adalah berbeza, sebab mungkin ade yang tak berani nak posting sebab takut salah info tapi dia membaca sahaja

2. nak balas pun risau gak , al maklum ahli ukhwah ni datang dari pelbagai aliran....kefasihan dalam ilmu agama pun berbeza cth ahli dari pengajian Islam dan
ahli dari sains sukan ...

3. tajuk posting di ambil kira kalau nak debat contohnya pasal salafy betul x betul atau persoalan mantiq dan usul fiqh... ana orang pertama berundur dulu... takut tersalah pendapat dan kurang ilmu dan hanya mampu membaca sampai naik tak faham ..

saranan ana
kalau nak menarik minat .

1 permudahkan penyampaian...tazkirah ke ..apap2 info dengan bentuk yg termudah.. raikan semua golongan dan aliran...

2 . pemosting lebih kreatif dalam postingnya

3. Jangan la posting terlalu mendalam tajuknya sampai org tak faham

4. kalau ambil info dari luar sila nyatakan sumber dan
fakta .. supaya ahli semua lebih yakin
jangan main tulis jer,takut fitnah ...

5. dan yang paling penting hati kene ikhlas dan tulus ,
kalau org tak tgk pun posting kita di harapkan Allah tengok dan diberi ganjaran kerana menyebarkan ilmu walau pun sedikit........dan bila Allah melihat ...Subhanallah....Al Falah itu milik kita InsyaAllah












-----------------
Permudahkan dan jangan menyukarkan,gembirakan dan jangan menyusahkan, bersepakat dan jangan berpecah belah.

Bookmark and Share

    


  Member Information For zulmanProfil   Hantar PM kepada zulman   Quote dan BalasQuote

sya_ryn
WARGA SETIA
Menyertai: 25.09.2004
Ahli No: 11387
Posting: 3187
Dari: Tanjung Malim Perak

Sabah   avatar


posticon Posting pada: 31-05-05 17:01


betul jg jawapan zulman tu.bagi sya la.

-----------------
Hadith : Dari Abdullah .a katanya, nabi s.a.w bersabda:Memaki orang Muslim adalah (fasiq) dan membunuhnya, kafir. (al-Bukhari)

Bookmark and Share

    


  Member Information For sya_rynProfil   Hantar PM kepada sya_ryn   Quote dan BalasQuote

ummimq

Menyertai: 17.09.2003
Ahli No: 3613
Posting: 3616
Dari: Johor

Johor   avatar


posticon Posting pada: 01-06-05 00:41


Bismillahir Rahmaa Nir Raheem

Sekurang-kurang ciri-ciri ulamak pewaris nabi ada lima:

Pertama: Ilmu agama
Ciri pertama ulamak pewaris nabi ialah memiliki ilmu agama. Ini bermaksud, mereka memiliki ilmu agama bukan untuk dirinya sendiri, tetapi mampu memberi atau menyebarkan ilmu itu kepada orang lain. Atau secara ringkasnya, mereka mampu memahami al-Quran dan al-Hadis. Atau dapat juga dikatakan, mereka yang mampu membaca dan memahami kitab-kitab tulisan ulamak muktabar. Kerana mereka yang tidak mampu membaca kitab2 berkenaan, keahlian dan kepakarannya dalam bidang agama belum cukup meyakinkan.

Penjelasan di atas, dapatlah kita fahami bahawa maksud memiliki ilmu di sini bukanlah ilmu yang bukan ilmu agama. Seperti ilmu perubatan, ilmu perhutanan, ilmu siasah, ilmu pertanian dan sebagainya.

Kerana, sekalipun mereka yg memiliki ilmu spt di atas dapat dikatakan sebagai ulamak menurut pengertian bahasa, namun menurut istilah mereka bukanlah ulamak.

Nabi s.a.w. ada bersabda:
Ulamak itu adalah pewaris nabi. Dan, nabi tidak mewariskan dinar atau dirham tetapi mewariskan ilmu (HR Ibnu Majah).

Hadis ini membawa pengertian, nabi tidak pernah mewariskan ilmu kehutanan atau yang sejenisnya, tetapi mewariskan ilmu syariah atau ilmu agama Islam.

Nabi pernah ditanya tentang masalah pertanian, dan baginda menjawab:
Kamu lebih mengetahui tentang dunia (pertanian) kamu dari aku.

Jadi, mereka yang mempunyai ilmu dalam bidang perhutanan, maka bolehlah disebut ulamak juga, tetapi ulamak hutan / pakar perhutanan.. Begitulah seterusnya.

Kedua: Takutkan (khasyah) Allah
Sifat ini ada dijelaskan di dalam surah al-Fathir:28:
Hanyasanya yang takutkan (khasyah) kepada Allah dari kalangan hamba-hambaNya adalah para ulamak.

Para ulamak pewaris nabi adalah mereka yang takutkan Allah, dan mereka bukanlah dari kalangan ahli maksiat dan yang sering melanggar perintah Allah. Mereka juga bukanlah dari kalangan yang suka atau seronok untuk bersekongkol atau bersubahat dengan para pelaku maksiat. Kerana nabi s.a.w. pernah memboikot ahli maksiat, sehingga ke tahap tidak mahu bercakap, malah tidak menjawab salamnya sehingga ahli maksiat itu bertaubat kepada Allah.

Ketiga: Zuhud
Zuhud bukanlah bermaksud hidup miskin dan melarat. Zuhud ialah sikap untuk tidak mencintai dunia sedangkan dunia sudah berada dalam genggamannya. Nabi Muhamad s.a.w. adalah seorang yang zuhud, kerana sekalipun baginda mampu untuk bermewah-mewah tetapi namun baginda tidak memilih untuk hidup begitu. Malah baginda juga tidak memilih untuk berpenampilan kaya.

Nabi Sulaiman juga zuhud, padahal baginda adalah seorang yang kaya raya. Kezuhudannya dapat dibuktikan, ketika Ratu Balqis menghadiahkan baginda sebuah peti perhiasan agar baginda tidak menundukkan dan mengislamkannya.. Baginda menolak hadiah peti berkenaan.

Ulamak pewaris nabi semestinya mencontohi sifat kehidupan para nabi. Dan apabila harta dunia ada di tangannya, ia akan dijadikan sebagai sebesar-besar kepentingan untuk akhirat. Mereka tidak menggunakan dunia untuk mencari dunia, apatah lagi menggunakan akhirat utk mencari dunia.

Oleh itu, ulamak pewaris nabi sewajarnyalah mewarisi sikap kehidupan para nabi a.s.

Keempat: Akrab dengan rakyat bawahan
Inilah sifat yang mesti ada pada para ulamak pewaris nabi a.s. Kerana ini adalah sifat para nabi. Mereka rapat dan akrab dengan rakyat bawahan, kaum mustadh’afin (lemah) dan tertindas.

Raja Rom, Heraclius telah mempercayai kebenaran Rasulullah s.a.w. apabila beliau bertanya kepada Abu Sufyan (sebelum memeluk Islam) tentang pengikut Baginda s.a.w. Abu Sufyan menjawab bahawa pengikut baginda s.a.w. adalah rakyat biasa.

Rasulullah s.a.w. pernah ditegur oleh Allah sebanyak dua kali kerana mahu meninggalkan rakyat jelata dan hanya akan menumpukan keapda golongan elite/atasan.

Malah Allah pernah memerintahkan agar Rasulullah s.a.w. sentiasa bersabar ketika bersama dengan golongan rakyat bawahan yang sentiasa berdoa memohoh keredhaan Allah pagi dan petang.

Dan secara umumnya golongan bawahan inilah yang akan meramaikan rumah-rumah Allah. Sedangkan golongan atasan adalah sebaliknya.

Golongan atasan, telah disebut oleh Allah sebagai al-mala. Ia lebih banyak mengacu ke arah sikap angkuh dan sombong sehingga agak sukar untuk mengikuti ajaran Nabi s.a.w.

Oleh itu, sangat wajar apabila Allah memerintah baginda s.a.w. agar sentiasa berpihak kepada golongan bawahan.

Dan, begitulah semestinya sikap yang ada pada ulamak pewaris nabi, bukan bersikap sebaliknya dengan merasa bangga dengan gaya hidup mewah di tengah-tengah penderitaan kaumnya. Atau amat sukar ditemui oleh rakyat biasa kerana merasa dirinya berada di atas kaum muslimin secara umum.

Kelima: Berumur 40an
Ulamak yang memenuhi ciri-ciri di atas akan disebut ulamak apabila umurnya mencecah 40 tahun.

Ini kerana menurut para ahli, usia 40 tahun adalah usia matang bagi seseorang. Di mana tidak ada lagi kegejolakan jiwa dan ketidakstabilan peribadi. Pada usia 40 tahun ini seseorang itu sudah memperolehi istiqomah dan kemantapan peribadi, sehingga dia layak menjadi ikutan kaumnya.

Sedangkan sebelum usia ini, dia masih belum bersedia dan belum layak untuk menjadi tokoh ikutan kaumnya.

Inilah barangkali hikmahnya mengapa Allah para nabi kecuali nabi Isa a.s. di utus selepas mereka berusia 40 tahun.

Begitulah kriteria ulamak pewaris nabi paling minima yang disenaraikan oleh Prof KH Ali Mustafa Yaqub.

Rujukan:
Prof KH Ali Mustafa Yaqub, Islam masa kini

zain y.s™

http://mukmin.info/blog2/?item=siapakah-ulamak-siapa-pula-ulamak-pewaris-nabi

-----------------


Bookmark and Share

    


  Member Information For ummimqProfil   Hantar PM kepada ummimq   Pergi ke ummimq's Website   Quote dan BalasQuote

Member Messages

Forum Search & Navigation

 

Log in to check your private messages

Silakan Login atau Mendaftar





  


 

[ Carian Advance ]

Jum ke Forum 
 



Datacenter Solution oleh Fivio.com Backbone oleh JARING Bukan Status MSCMyPHPNuke Portal System

Disclaimer: Posting dan komen di dalam Portal Komuniti Ukhwah.com ini adalah menjadi hak milik ahli
yang menghantar. Ia tidak menggambarkan keseluruhan Portal Komuniti Ukhwah.com.
Pihak pengurusan tidak bertanggung jawab atas segala perkara berbangkit
dari sebarang posting, interaksi dan komunikasi dari Portal Komuniti Ukhwah.com.


Disclaimer: Portal Komuniti Ukhwah.com tidak menyebelahi atau mewakili mana-mana parti politik
atau sebarang pertubuhan lain. Posting berkaitan politik dan sebarang pertubuhan di dalam laman web ini adalah menjadi
hak milik individu yang menghantar posting. Ia sama-sekali tidak ada
kena-mengena, pembabitan dan gambaran sebenar pihak pengurusan Portal Komuniti Ukhwah.com

Portal Ukhwah
© Hakcipta 2003 oleh Ukhwah.com
Tarikh Mula: 14 Mei 2003, 12 Rabi'ul Awal 1424H (Maulidur Rasul)
Made in: Pencala Height, Bandar Sunway dan Damansara Height
Dibina oleh Team Walasri




Loading: 0.473961 saat. Lajunya....