Array
Selamat Datang ke Portal Komuniti :: Ukhwah.com
  Assalamualaikum Tetamu: Mendaftar | Login Depan Perihal Peraturan & Etika Profil Liputan Media Impian & Harapan Hubungi Kami Laman Peribadi  








Login
Nickname

Password

>> Mendaftar <<

Mutiara Kata
Orang-orang yang suka memuji dan mengampu bukan kawan sejati, kerana merosakkan hati kawannya.
-- -- Saidina Ali

Menu Utama

Keahlian Ukhwah.com
Terkini: navratan
Hari Ini: 0
Semalam: 0
Jumlah Ahli: 43152

Sedang Online
Sedang Online:
Tetamu: 201
Ahli: 0
Jumlah: 201




Yang Masuk Ke Sini
nasiruddin: 4 hari yang lalu
Kang: 23 hari yang lalu
lidah-penghunus: 25 hari yang lalu
muslimin23: 33 hari yang lalu


[ Mari BERSELAWAT kepada RASULULLAH S.A.W dan keluarga Baginda setiap kali masuk ke Ukhwah.com ini ]




Bincang Agama
Topik: Ada Berjuta Orang baik yang Tak Kita Kenal....


Carian Forum

Moderator: ibnu_musa, Administrator, ABg_IMaM
Portal Komuniti :: Ukhwah.com Indeks Forum
  »» Bincang Agama
    »» Ada Berjuta Orang baik yang Tak Kita Kenal....

Please Mendaftar To Post


Oleh Ada Berjuta Orang baik yang Tak Kita Kenal....

Salman_Alfarisi
Warga 3 Bintang
Menyertai: 13.12.2003
Ahli No: 5667
Posting: 122

Selangor  


posticon Posting pada: 11-01-05 12:33


Seperti perlumbaan di awan gelap,seperti itulah hidup kita.Kita semua berlari,mengejar apa yang layak kita persembahkan untuk kehidupan di akhirat kelak. Baik buruk,kesyurga atau keneraka. Begitu juga orang lain. Di sekitar kita,dipelosok desa,di negeri kita,negara,bahkan orang asing yang nun jauh disana,masing-masing berlari dalam ’track’ yang sangat panjang di medan amal itu. Dan di sepanjang medan amal yang belum pernah kita jejaki itu,dan dalam keadaan yang gelap itu, kita tak pernah tahu sejauh manakah kita ini telah berlari, dan kita tidak tahu sejauh mana orang yang berjuta-juta di dunia ini ,telah jauh berlari, sampai pada kadar-kadar kebaikannya.
Dalam makna yang lebih mendalam,Rasulullah, dari Anas bin Malik bersabda, ”Berapa banyak orang yang kusut dan berdebu,memakai selembar pakaian lusuh,yang tidak mengundang perhatian, namun sekiranya dia bersumpah dengan nama Allah, nescaya Allah mengkabulkannya”.(H.R.Tirmidzi)
Maka,siapapun kita,sejujurnya kita bukanlah siapa-siapa. Dilihat dari kenyataan bahwa ada berjuta orang lain disana, yang mungkin tidak pernah kita kenal sebelumnya. Dan mungkin tidak pernah kita kenal selamanya. Sangat mungkin diantara mereka, adalah orang-orang yang jauh lebih baik,cantik,bijak,terhormat,banyak kebajikannya, lebih luas pengetahuannya dan lebih khusyuk penghambaannya, serta lebih kuat pengharapannya kepada Allah SWT daripada kita.
Bahkan imam Syafii sendiri,mengajarkan kita bahawa menjadi baik tidak harus terkenal, ketika dia berkata; ” Saya ingin sekali manusia mengetahui ilmu ini,dan tidak menisbahkan sedikitpun pada saya selama-lamanya. Agar aku diberi pahala kerananya, dan mereka tidak memuji aku.”
Menjadi orang yg terkenal, masyhur dan tersohor,bukan bererti bahawa orang-orang itu layak ditiru. Ini adalah zaman dimana ketauladanan bisa dengan modal murahan, termasuk menggadaikan kehormatan dan jati diri. Di hari-hari yang penuh fitnah ini, kita harus yakin, ada begitu banyak orang yang tak pernah kita kenal,tapi mereka jauh lebih baik dari kita. Dengan kesedaran ini, ia memicu kita kepada dua hal sekaligus: kita akan teru merefleksi diri, menata diri dan meningkatkan kebaikan.Kedua, kita tidak boleh merasa cukup,merasa lebih baik, kerana diakhirat kelak, ketika kita disidangkan didepan seluruh penduduk bumi,kita akan tahu apakah kita ini baik atau tidak.
Ada banyak orang baik yang memilih tidak dikenali. Mereka mencintai pilihan hidup yang juga dicintai Allah, seperti yang disabdakan Rasulullah,” Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang sembunyi-sembunyi, miskin, bertakwa dan berbuat kebaikan. Jika mereka tidak ada, mereka tidak dicari orang, dan apabila mereka ada mereka juga tidak dikenali orang.hati mereka adalah pelita-pelita petunjuk. Mereka keluar dari segala cubaan yang buta dan gelap.”
Ada berjuta-juta orang yang memilih jalan itu. Ya, nyatalah, ada berjuta orang baik yang tak kita kenal.”
Artikel ini dipetik dari:Tarbawi keluaran Januari 2005


Bookmark and Share

    


  Member Information For Salman_AlfarisiProfil   Hantar PM kepada Salman_Alfarisi   Pergi ke Salman_Alfarisi's Website   Quote dan BalasQuote

faizbukharyy
Warga 4 Bintang
Menyertai: 14.05.2003
Ahli No: 15
Posting: 179
Dari: kuantan

Pahang   avatar


posticon Posting pada: 14-01-05 22:40


asssalamualaikum...

syukran
menarik artikel ni ...

wslm


Bookmark and Share

    


  Member Information For faizbukharyyProfil   Hantar PM kepada faizbukharyy   Quote dan BalasQuote

Salman_Alfarisi
Warga 3 Bintang
Menyertai: 13.12.2003
Ahli No: 5667
Posting: 122

Selangor  


posticon Posting pada: 23-01-05 00:49


SAMBUNGAN ARTIKEL....


Merentas Kebaikan dalam Kesendirian (sambungan dari artikel berjuta orang baik yg tak kita kenali…)

Kejujuran dan keikhlasan memancarkan kilauan dan sinar,meskipun berjuta mata tidak melihatnya.Itulah permata yang tak ternilai yang dimiliki seorang mukmin hakiki,yang memandang sesuatu dengan hakikat yang sebenarnya,yang melahirkan kebaikan dari setiap perilakunya, yang mengetahui bahawa sesuatu berasal dari Allah dan akan kembali kepadaNya, yang semua perbuatannya ditujukan hanya untukNya semata.
Mereka yang mempunyai permata itu merentas hidupnya dijalan kebenaran. Menelusuri lorong-lorong yang panjang,sepanjang nafas merka di dunia. Lalu berhenti disudut-sudutnya, yang menyimpan beragam kebaikan. Disana mereka memilih; kebaikan yang mengantarkannya menjadi manusia istimewa. Namun, banyak yang mengasingkan mereka dari kehidupan kita….

1.Baik dan istimewa,namun baru diketahui setelah pelakunya meninggal dunia.
Kebaikan itu tidak selalu identik dengan tampilan zahir pelakunya. Bahkan seringkali seperti bertolak belakang. Jiwa agungnya ditutupi kondisi fizikalnya yang kurang menawan. Hati tulusnya dibalut pakaian kemiskinan. Taubat nasuha’nya tidak dipercaya orang kerana perjalanan masa lalunya yang pernah kelam tanpa hidayah. Ini semua menjadikan dirinya “terhijab” dari pandangan orang-orang disekelilingnya. Mereka tidak ingin mengenali peribadinya. Bukan pada masa hidupnya,tapi hingga dia kembali kepangkuan Rabbnya.
Tetapi kebaikan menyimpan cahaya. Yang akan diperlihatkan Allah kepada manusia bila pun dikehendakinya. Dikisahkan dalam kitab Al Muwa’izh wal Majalis , ada seorang anak lelakinya yang rajin beribadah. Ketika ajal menghampiri anak lelaki itu,ia berkata, ”Wahai ibu,telungkupkanlah pipiku keatas tanah.” Lalu sang ibu pun melakukannya, diiringi teriakan dan tangisan si anak yang menghiba.
Saat benar-benar diambang kematian,ia berkata, ”Ibu, demi Allah, jika aku mati janganlah ibu memberitahu seorang pun tentang kematianku. Kuburkanlah daku disalah satu sudut dirumah ini,sebab selama ini aku selalu menyakiti tetanggaku yang masih hidup,dan kini aku tidak ingin menyakiti tetanggaku yang telah mati (kerana siksaan kubur yang akan aku terima atas dosa-dosaku yang terlalu banyak ). Sang Ibu pun mengabulkan permintaan anaknya.
Suatu malam, si ibu bermimpi, ia melihat anaknya berada disalah satu taman yang sangat indah, disebuat istana megah. Diantara kedua matanya terdapat tulisan dari cahaya. Tulisan itu berbunyi, ”Inilah seorang hamba yang mengakui dosanya lalu bertaubat.” Sang Ibu bertanya, ”Bagaimana kamu memperoleh darjat setinggi ini?”
Si anak menjawab, ”Wahai Ibu, setelah aku meninggal, Zat Yang Maha Besar memanggilku dihadapanNya dan berfirman kepadaku, ”Wahai hambaKu, sikapmu untuk menjauhi manusia sebenarnya membuatkan mereka marah kepadamu,sehingga mereka menutup pintu kasih sayang untukmu. Seakan keampunanKu penuh sesak oleh dosa-dosamu, sedangkan gudang kekuasaanKu memerlukan amal kebaikan darimu. Namun Aku merahmatimu kerana pengharapanmu yang tinggi terhadap ampunanKu.Kerana sikap penghambaanmu dan kekhusyu’kanmu, melangkahlah! Aku telah mengampuni dosa-dosamu.”

2. Baik dan Istimewa Namun Selalu Disembunyikan Pelakunya.
Berbuat baik adalah pilihan. Menyembunyikannya perbuatan baik juga pilihan. Pilihan di atas pilihan. Memilih untuk menyembunyikan kebaikan tentu melalui pertimbangan dan perhitungan sendiri dari pelakunya,diluar perhitungan kita untuk melakukan itu.Sebab,antara menampakkan dan menyembunyikan sama-sama dibenarkan,selagi tetap terjaga dari virus riya’ dan sum’ah.
Allah memberi kan contoh dalam AlQuran, ”Jika kamu menampakkan sedekah kamu itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada fakir miskin, maka menyembunyikan itu lebih baik darimu.”(Al Baqarah:271)
Ibnu Addi rahimahullah, pernah mengisahkan seorang yang bernama Dawud bin Abu Hindun. Lelaki ini menjalankan puasa sunnah selama 40 tahun, antara puasa Daud,dan puasa Isnin – khamis. Selama itu pula keluarganya tidak mengetahui juka ia selalu berpuasa.
Dawud bekerja sebagai tukang jahit di tempat yang cukup jauh dari rumahnya. Setiap pagi ia pergi membawa bekal yang telah disiapkan isterinya. Dihari dia sedang berpuasa, dia akan memberikan bekal itu kepada fakir miskin.
Petang, ia pulang,membawa rasa lapar dan dahaga,membawa bekas makanan yang telah kosong. Keluarganya mengira ia telah memakannya. Saat maghrib menjelang, ia pun mengisi perut kosongnya itu dengan makanan yang telah terhidang,bersama keluarganya. Rasa lapar dan dahaga pun sirna,pergi bersama puasa yang ia rahsiakan. Tentunya indah sekali.
Hampir setiap hari,selama 40 tahun,beliau memetik pahala kebaikan, kebaikan berpuasa,kebaikan memberikan makanan kepada fakir,serta kebaikan menyimpan amalnya.

3. Baik dan Istimewa, Namun pelakunya Tidak Menyedarinya

Ada orang yang berbuat baik,seperti orang yang menemukan biji buah ditengah jalan.Agar tidak jadi sia-sia,ia pungut dan dibenamkan di tanah,disisi jalan. Biji itu tumbuh menjadi pohon besar,daunnya rindang dan buahnya lebat. Setiap yang melaluinya dapat merasakan manfaat,bukan sekadar berteduh dikala hujan atau panas,bahkan bisa memetik dan menikmati buahnya,tanpa pernah bertanya siapa gerangan yang telah menanam pohon itu.
Si penanam mungkin juga tidak pernah berpikir akan membuat tempat berteduh yang indah bagi para pejalan kaki,tetapi ia melakukannya kerana kebiasaannya yang suka menanam. Rupa-rupanya,kebiasaan itu telah banyak mendatangkan manfaat bagi orang lain. Bahkan telah menjadi amal jariah yang indah disisi Allah,tanpa ia sedari.
Begitulah antara perilaku seorang yang melakukan kebaikan. Mereka ”hilang kesedaran” terhadap kebaikan yang mereka lakukan. Dari hatinya sentiasa tulus dan jernih.
Abdullah bin Mubarak pernah menyaksikan sebuah pemandangan luar biasa dalam hidupnya. Ketika itu mekah dilanda kemarau panjang. Penduduk sudah melaksanakan solat IstisQa, tetapi hujan tidak juga turun. Malah kekeringan makin melarat,dan mereka mula gelisah.
Beberapa hari kemudian, penduduk beramai-ramai menuju Arafah. Diantara mereka ada seorang yang berkulit hitam. Badannya kecil dan tampak lemah. Selesai solat budak berkulit hitam itu berdoa sambil sujud,” Demi kemuliaanMu, aku tidak akan mengangkat kepalaku dari sujud sampai Engkau mencurahkan hujan untuk hamba-hambaMu..”
” Tiba-tiba,” kata Ibnul Mubarak,” Aku melihat sepotong awan muncul di langit,disusul beberapa potong awan yang kemudiannya berarak lalu bergabung menjadi satu,dan turunlah hujan.”
Merasakan titis-titis hujan turun,lelaki hitam itu mengangkat mukanya, memuji Allah,lalu pergi. Ibnu Mubarak mengikuti lelaki itu, dan mendapati ia masuk ke tempat pedagangan hamba.
Esok paginya,Ibnu Mubarak mendatangi tempat itu, dengan maksud membeli hamba. Si penjual memanggil 30 orang hambanya. ”Masihkah ada yang lain?” tanya Ibnu Mubarak. ” Ada, tetapi badannya kecil,orangnya pendiam.”jawab si pedagang.
”Tolonglah perlihatkan!”pintanya. Maka dipanggillah budak hitam itu. ” Mahu dijual berapa?” tanya Ibnu Mubarak. ”20 dinar. Tapi untuk anda cukup dengan 10 dinar.”jelas si pedagang. ” Tidak, bahkan aku akan tambahi dengan 27 dinar!” jawabnya.
Ibnu Mubarak membawa pulang budak itu dengan penuh keriangan. Hamba itu bertanya,” Mengapa tuan membeliku,padahal aku tidak kuat untuk melayani tuan?”
”Aku membelimu agar kamu menjadi tuanku, dan aku menjadi pelayanmu,”jawab Ibnu Mubarak. ”Mengapa begitu?” tanya si hamba dengan kehairanan.
”Kelmarin aku melihat kamu berdoa kepada Allah, dan Dia terus mengkabulkan doamu. Aku kagum dengan keramahanmu dengan Allah!”
Ternyata si hamba ini tidak menyedari keistimewaan dirinya. Begitu juga dengan tuannya,bahkan mahu menjualnya dengan harga yang murah. Tetapi bagi Allah, keistimewaan ialah bagi yang melakukan kebaikan.

4. Baik dan istimewa disangka buruk,namun bermanfaat untuk orang ramai. Baik dan istimewa,terkadang disalahfahami.
Ketidaktahuan pada sesuatu bukan bererti sesuatu itu tidak ada. Tetapi boleh jadi kerana pengetahuan kita yang terbatas,sehingga kita tidak dapat mengenalinya dengan baik.Seseorang dimata kita yang nampak serba kekurangan,belum tentu hina. Tetapi boleh jadi dia menyimpan kekuatan yang dasyat dari sisi lain, yang luput dari pengetahuan kita. Kerana Allah menjadikan kita dengan kelebihan masing-masing.
Musa a.s adalah seorang nabi dan rasul. Ia juga salah seorang diantara lima nabi yang digelar ulula’zmi . Bahkan oleh Allah SWT, ia digelar kalimullah; berbicara secara langsung dengan Allah. Kedudukannya begitu tinggi disisiNya. Pengetahuan pun tak tertandingi. Wajar, jika nabi musa terkejut ketika Allah mengkhabarkan bahawa ada seorang hambaNya bernama Khidhr yang tinggal ditepi laut,lebih tinggi pengetahuan darinya.
Apa keistimewaan nabi khidhr yang peribadinya tidak begitu jelas, apakah seorang nabi atau seorang wali? Ketika nabi Musa as menuturkan keinginannya untuk berguru dan menyertainya dalam pengembaraannya,Khidhr berkata ,” Sesungguhnya kamu tidak sekali-kali sanggup bersabar dengan ku.”
Ternyata benar. Selama dalam perjalanan bersama lelaki ini, Musa tidak dapat bersabar dengan perilakunya yang seakan bertentangan dengan akal sihat dan hukum Allah. Khidhr melubangkan kapal yang sedang mereka tumpangi,membunuh anak kecil yang tidak berdosa. Terakhir, Khidhr membetulkan dinding rumah disuatu kampung, yang saat itu tiasa seorang pun yang bersedia menjamu mereka di saat kelaparan.
Semua mengundang tanda tanya besar dibenak nabi Musa a.s. Ia kehilangan kesabaran lalu memprotes apa yang dilihatnya. Akhirnya Khidhr berkata, ”Inilah perpisahan antara aku dan kamu.” Setelah mendapat penjelasan dari Khidhr, nabi Musa pun menyedari kekurangannya. Semua itu ternyata mengandungi kebenaran yang mendalam, kerana Khidhr diberikan kelebihan oleh Allah untuk melihat apa yang akan berlaku di masa akan datang. Khidhr, seorang awam yang sebelumnya tidak dikenali oleh sesiapapun,kerana ketaatannya, Allah mengajarkan ilmuNya kepadanya. Kelebihan khidhr tidak selalu dapat difahami,namun tentulah amat bermakna.


Bookmark and Share

    


  Member Information For Salman_AlfarisiProfil   Hantar PM kepada Salman_Alfarisi   Pergi ke Salman_Alfarisi's Website   Quote dan BalasQuote

Member Messages

Forum Search & Navigation

 

Log in to check your private messages

Silakan Login atau Mendaftar





  


 

[ Carian Advance ]

Jum ke Forum 
 



Datacenter Solution oleh Fivio.com Backbone oleh JARING Bukan Status MSCMyPHPNuke Portal System

Disclaimer: Posting dan komen di dalam Portal Komuniti Ukhwah.com ini adalah menjadi hak milik ahli
yang menghantar. Ia tidak menggambarkan keseluruhan Portal Komuniti Ukhwah.com.
Pihak pengurusan tidak bertanggung jawab atas segala perkara berbangkit
dari sebarang posting, interaksi dan komunikasi dari Portal Komuniti Ukhwah.com.


Disclaimer: Portal Komuniti Ukhwah.com tidak menyebelahi atau mewakili mana-mana parti politik
atau sebarang pertubuhan lain. Posting berkaitan politik dan sebarang pertubuhan di dalam laman web ini adalah menjadi
hak milik individu yang menghantar posting. Ia sama-sekali tidak ada
kena-mengena, pembabitan dan gambaran sebenar pihak pengurusan Portal Komuniti Ukhwah.com

Portal Ukhwah
© Hakcipta 2003 oleh Ukhwah.com
Tarikh Mula: 14 Mei 2003, 12 Rabi'ul Awal 1424H (Maulidur Rasul)
Made in: Pencala Height, Bandar Sunway dan Damansara Height
Dibina oleh Team Walasri




Loading: 0.109694 saat. Lajunya....