|
CUKUPLAH WAHAI HATI...
|
|
|
Posted on Khamis, 08 Disember 2011 @ 10:19:52oleh Hanan
|
|
|
TaqwaHalimah menulis Iman mencuitnya, dia membatu. Iman menepuk-nepuknya, tetap dia membeku. Iman mengetuknya, bersuara keras, “Cukuplah!”. Dia tersentak. Spontan terdongak, menatap iman. Iman merenungnya, sambil berkata, seolah memujuk, “Wahai hati… cukuplah…”. Dia tertunduk. Terpasak tegak. Merenung jauh ke dalam bumi... Bagai terdengar, dirinya bermonolog. Setitis demi setitis kebekuannya mencair.
“Sesungguhnya mereka itu musuhku, melainkan TUHAN semesta alam. Iaitu TUHAN yang telah menciptakan aku, maka DIAlah yang memberi petunjuk kepadaku. Dan yang memberiku makan dan minum. Dan apabila aku sakit, DIAlah yang menyembuhkan aku. Dan yang mematikan aku, kemudian menghidupkan aku kembali. Dan yang sangat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari Qiamat.” (Asy-Syu’ara’:77-82)
Dia tersedu. “Cukuplah wahai hati, cukuplah bagimu mencintai dunia semata, cukuplah sudah masa untukmu bermain di lapangan dunia. Sampai di sini sahaja wahai hati, sekarang mari kembali kepada TUHANmu”, ujar iman, menyapu air mata hati. Dan, jiwa mulai mengukir sebaris senyuman terindah buat hati. Garisan senyum hati dan jiwa berpadu, memandang iman penuh pengharapan, agar terus setia bersama. Ya ALLAH, AlhamduliLLAH.
|
|
| |
|
|
|
|
|
Karya
|
|
|
|
Artikel yang paling banyak dibaca dalam Karya:
Air mata cintaRecent News About Karya:
Misc
|
|
|
Komen