|
RAHSIA KHUSYUK dalam SOLAT
|
|
|
Posted on Khamis, 13 November 2008 @ 19:51:23oleh simpLe_sHida
|
|
|
Jue_Effendy menulis Katakanlah: “Sesungguhnya sholatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al An’am 6: 162)
Seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, sangat waro’ (hati-hati) dan sangat khusyuk sholatnya. Namun dia selalu khawatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk. Maka ia selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih khusyuk dalam ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasakan kurang khusyuk.Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid (budak) bernama Hatim Al Isam dan bertanya, “Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan sholat ?”
Hatim berkata, “Apabila masuk waktu sholat aku berwudhu zahir dan batin.”
Hisam bertanya,”Bagaimana wudhu zahir dan batin itu ?”
Hatim berkata, “Wudhu zahir sebagaimana biasa, yaitu membasuh semua anggota wudhu dengan air. Sementara wudhu batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara:
1. bertaubat 2. menyesali dosa yang dilakukan 3. tidak tergila-gila dunia 4. tidak mencari atau mengharap pujian orang (riya’) 5. tinggalkan sifat bangga 6. tinggalkan sifat khianat dan menipu 7. meninggalkan sifat dengki
Seterusnya Hatim berkata,”Lalu aku pergi ke masjid. Aku menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di hadapanku, surga disebelah kananku, neraka disebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku, dan aku bayangkan pula bahwa aku seolah-olah berdiri di atas titian jembatan Sirotol Mustaqim. Aku juga menganggap bahwa sholatku kali ini adalah sholat terakhirku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik.”
Setiap bacaan dan doa dalam sholat kupahami maknanya, kemudian aku rukuk dan sujud dengan tawadhu. Aku bertasyah-hud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersholat selama 30 tahun, sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (QS. Al An’am 6: 79)
Isam mendengar dengan penuh takjub, menangislah dia karena membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.
|
|
| |
|
|
|
|
|
Tazkirah
|
|
|
|
Komen
oleh ANSHU pada Rabu, 28 Januari 2009 @ 0:42:36
(Info AHLI)
hm...pernah dengar cerita ni..alangkah susah nak mengamalkannya secara konsisten...dunia ni memang menakutkan...mudah melalai dan melupekan apa yang utame...ampuni kami ya Tuhan kami...berilah kami petunjuk ke jalan yang Engkau redhai...
oleh srikandi_islam ([email protected]) pada Jumaat, 06 Februari 2009 @ 13:39:45
(Info AHLI) http://tiada
wah..........
oleh akil78 ([email protected]) pada Rabu, 11 Februari 2009 @ 11:39:53
(Info AHLI) http://www.al-islamiah.blogspot.com/
Assalamulaikum................
para sahabat ra pada zaman Rasulullah memang terkenal dengan kehebatan dalam semua segi termasuklah solat..
khusyuknya solat mereka disebabkan keimanan mereka yang telah mantap dan tinggi..
ni semua adalah tarbiyah dari Rasulullah S.A.W.
sehingga mereka sanggup terima 50 waktu solat daripada Rasulullah..
memandangkan Rasulullah tahu yang umat akhir zaman tidak mampu, Allah perintahkan Rasulullah terima solat 5 waktu sehari semalam..
solat para sahabat .a mampu memberi rezeki, menyembuhkan sakit dan sebagainya..
tapi kita pada hari ini berlaku sebaliknya..
solat kita tidak mampu menyembuhkan penyakit, tidak khusyuk, tidak mampu bertahan lama..
ini adalah kerana iman kita lemah..
bila iman lemah, maka godaan syaitan mula berlaku.
itulah sebab bila kita solat, kita sentiasa teringat benda lain,
solat kita tidak mampu memberi kualliti yang di sukai Allah..
jadi mulai hari ini, marilah kita pertingkatkan keimanan kita dengan perbanyakkan cakap kebesaran Allah Taala supaya masuk dalam hati..
bila hendak solat yakin yang Allah melihat kita, anggaplah solat yang kita lakukan solat yang terakhir..
sama-samalah kita usahakan..