|
|
| Create An Account | Home · Topik · Statistik · Your Account · Hantar Artikel · Top 10 |
| 18-01-2025 |
|
Sajak
|
Moderator: Administrator, kasih_kekasih |
Please Mendaftar To Post |
| Oleh | -koleksi sajak & puisi wardah_iium- |
|---|---|
|
wardah_iium 
|
Posting pada: 30-10-03 16:12
assalamualaikum.. di kesempatan ini..ana jua nak kongsi beberapa koleksi sajak & puisi...mungkin jua lirik lagu bersama kalian semua. BAYANGAN SEMALAM Dalam kesuraman Ditemani kepiluan…kepedihan Dalam kedinginan salju… Tatkala kabus berlalu pergi… Di sini… Aku masih berdiri gagah Membawa sinar harapan Dan seribu cahaya Akan aku susuri jalan ini Demi yang tersayang Perjalanan ini… Penuh onak dan duri Ribut dan badai pasti menerjah Di balik rimbunan dedaun kering… Namun… Kedamaian hati ini Belum lagi kutemui… Kerana kutahu Kehadiran kalian hanyalah… Sekadar bayangan mimpi semalam TEMAN Teman… Terlalu istimewa ungkapan itu Terlalu berharga Terlalu bermakna… Bukan sekadar sahabat Malahan bukan sekadar kawan Teman… Di mana bayanganmu… Di mana senyum tawamu Yang pernah singgah… Di dasar hatiku Satu tika dulu ? Izinkanlah diriku… Menggamit memori silam kita Kenangan bersamamu… Masih terasa manisnya Kembali segar dalam ingatan Teman… Sudah suratan azali Kita tidak ditakdirkan bersama Kau datang tanpa diundang Kau pergi tanpa pesanan Hari-hari yang berlalu Tanpa kau di sisi… Begitu menyeksakan… Dengarlah rintihan ini Yang bersarang di lubuk hatiku Teman… Semoga kita ditemukan Oleh Yang Maha Esa… Pasrahkanlah dirimu kepada Nya Panjangkan rintihan harapan Panjatkan kesyukuranmu Ukhwah fillah abadan abada TEMAN (2) Teman… Kita telah ditemukan… Dalam satu arah Satu tujuan… Telah terukir sebuah memori Yang penuh dengan kenangan… Takkan kulupakan Saat-saat indah bersama Yang mengungkap erti persahabatan Tulus, ikhlas dan bersemadi selamanya Namun teman… Kini segalanya musnah Impian kita hanya jadi perhiasan Lantaran tembok penghalang itu Menjadikan jurang pemisah antara Kau dan aku… Di mana silapnya? Adakah aku , kau atau mereka ? Yang pastinya teman… Hanya Tuhan Yang Tahu segalanya Percayalah teman… Hati ini akan tetap mengingatimu Kerana dikau mengajarku… Apa itu persahabatan… Salam rindu buatmu di angin lalu. MASIHKAH ADA RUANG Kurenungi kisah silamku Di lorong sempit itu… Bersama segumpal dosa Yang semakin menggunung… Jauh di sudut hati Kuinsafi diri ini oh Tuhan Dalam menerjah onak ranjau kehidupan Kekesalan yang lahir dari hati Kupasrahkan segalanya… Lantaran sisa hidupku ini Hanya tinggal secebis harapan Untuk daku mengabdikan diri Hanya pada-Mu Rabbul Izzati Dalam mencapai Taman Firdausi… Masihkah ada ruang untukku Di bawah rahmat kasih-sayangMu itu? EPILOG Bagaimana harus aku Menyingkap kembali kenangan lalu Memori yang bertandang… Mengundang seribu keresahan Tersingkap tabir di sebalik rahsia Tertawan sang sukma Indah… Melayari bahtera cinta Janji yang bisa meruntun pilu Tangisan pasrah… Pudar harapanku sayu… Cinta yang termeterai ini Terhalang restunya Jiwaku tersiksa… Di mana silapnya Adakah diriku , dirimu… Mahupun Dia ? SESUCI WARDAH Wardah… Selembut bicaramu, sehalus sentuhanmu Secantik wajahmu, seindah namamu… Dirimu bisa melemahkan iman… Seorang insan bernama Adam… Hanya kerana dikau bergelar wanita. Wardah Dirimu terletak jauh di singgahsana suci Dipagari dengan tembok berduri… Suci dari segala noda dan dosa… Dibajai dengan wadah kasih-sayang… Disirami dengan air mata keinsafan Hatta suci mewangi selamanya… Semerbak harum wangian kasturi. Wardah Hiasilah dirimu dengan akhlak mahmudah Basahkanlah bibirmu dengan lafaz zikrullah… Serikanlah wajahmu dengan titisan wudhu’… Jadikanlah malu itu mahkota hiasanmu Jua perisai buat dirimu.. Wardah Bisakah Adam menagih secebis cintamu Meraih sentuhan kasih-sayangmu… Andai dikau membisu seribu bahasa… Dalam ketulusan cinta yang kau harapkan... Pada KhaliqMu…Rabbul Izzati Bisakah Wardah? Wardah Jadilah dirimu bunga yang suci Sebagai mawar inspirasi setiap mujahid Menuju lorong-lorong kebenaran… Kerana di sana… Telah tercipta satu jalan untukmu Menuju taman yang kekal abadi… Dalam redha Ilahi HABIBI YA MUSTAFA Tanggal 12 Rabiul Awal di tahun gajah Tangisan barakah memecah keheningan subuh… Suara puji-pujian bergema di alam… Kota Makkah disinari cahaya rembulan Terangnya memancar di setiap pelusuk… Zuriat teragung anugerah Ilahi… Membuka lipatan mehnah sejarah… Ya khatimul Anbiya’, Kekasih Allah yang tercinta… Peribadimu bak lembaran Al-Quran Harumnya bak hembusan kasturi… Disinari nur kasih Rabbul Izzati Agungnya dirimu di sisi Ilahi Ya habibil Mustafa, Perjuanganmu penuh onak duri… Tohmahan dan cacian menusuk di kalbu Batinmu tersiksa bak ditusuk sembilu Sirahnya terkandung di kitab-kitab sejarah… Namun dirimu… Tetap tabah dan pasrah menghadapinya… Kerana memegang amanah Ilahi… Menegakkan kalimah suci Allah… Di tanah bumi yang gersang… Menyuluhkan cahaya ke jalan kebenaran. Muhammad , Jasamu seluas lautan… Tak bisa untukku membalasnya… Kalaupun ada hanyalah secebis Cuma Akan kuturuti segala ajaranmu… Yang tersingkap di balik sunnahmu… Moga itu bisa menggembirakan dirimu Wahai kekasihku…habibil Mustafa. MASIH LENAKAH KITA Apakah kita masih lena diulit mimpi… Tatkala jeritan sumbang memecah sepi.. Darah memercik di sana sini…. Mayat bergelimpangan tanpa ihsan diri.. Menggamit naluri menyentuh hati… Apakah kita masih lena diulit mimpi… Ketika mujahid memperjuangkan diri… Taruhan nyawa silih berganti… Syahid menjadi harapan yang tinggi.. Demi mendapat redha Ilahi Apakah kita masih lena diulit mimpi… Ketika musuh datang merapati.. Mencabul hak-hak kehidupan insani.. Maruah Islam sengaja dicemari.. Demi kepuasan nafsu yang tidak terperi.. Apakah kita masih lena diulit mimpi… Atau mata kita telah dikaburi.. Sehingga alpa akan tanggungjawab diri.. Amanah Ilahi ditolak tepi.. Kitakah insan yang dinanti-nanti? Sedarlah kalian semua.. Bangkitlah segera dari lena.. Jihadlah selagi terdaya… Pastilah syurga menanti di sana… RINTIHAN NALURI. Kuukir namamu di lubuk hatiku… Kusemadikan kasihMu di belahan jiwaku.. Cintaku ini adalah yang satu.. Tiap detik aku merinduiMu… Kudambakan cinta kasihMu wahai Tuhanku Aku pelakon di pentas operaMu… Ceritanya kurangka tanpa arahanMu… Kau mengadili tiap gerak langkahku.. Menjadikan aku takut pada lakonanku… Andai tersasar jauh dari landasanMu.. Layakkah aku menggalas amanahMu.. Mampukah daku menegakkan kalimahMu Mengabadikannya di lubuk hati hambaMu Namun diriku terasa begitu kaku… Kerana kutahu di mana kemampuanku. Terbitkanlah cinta dalam dadaku… Lahirkanlah rindu di perdu hatiku.. Agar kutahu penangan cintaMu.. Abadi selamanya dalam jiwaku.. Wahai Tuhanku Allah yang satu. Dengarlah rintihan naluri dari hambaMu.. Yang bersarang lamanya sekian waktu.. Tiap saat kurindukan JannahMu… Hanya padaMu tempat daku mengadu.. Ampunilah daku wahai Tuhanku.. HAMPARAN KASIH. Kita bersama menyusurinya… Mencari hakikat suatu pengertian Menanti terbongkarnya satu kebenaran Bersaksikan sekelian penghuni alam Akan tersingkaplah tabir rahsia Di celah-celah roda kehidupan Yang semakin meniti usia senjanya Kita bersama menyusurinya… Hamparan yang luas terbentang kini Menanti kaki-kaki suci menjejakinya Sampaikah kita di penghujung jalan Andai diri kita lebur dimamah dosa Disirami titisan racun dunia Umpama laluan titi usang yang rapuh Kita bersama menyusurinya… Menuju lorong-lorong yang abadi Mengharap Jannah Firdausi Ilahi Inilah semurni impian hakiki Yang menyinari jiwa nan sepi Bercambahlah rindu di lubuk hati Dalam menggapai martabat yang tinggi Hamparan kasihMu Ya Ilahi… Seluas ciptaan yang Kau miliki Betapa aku syukurinya kini Limpahan rahmat Mu menggunung tinggi Andai bias kumiliki cinta Mu itu Akan kusemadikan di lubuk hatiku Agar diri ini bertaut denganMu… BONDA OH BONDA.. REDUP PANDANGANMU MENYIMPAN DUKA LEMBUT BICARAMU MENUSUK DI JIWA.. TERUKIR SENYUMAN DI BIBIRMU.. TENANG HATIKU TERASA BAHAGIA. MASIH KUINGAT KENANGAN SEMALAM.. SUKA DUKA KITA BERSAMA.. SEMUANYA TERSIMPUL MENJADI SATU DALAM IKATAN YANG KUKUH.. TAKKAN GOYAH DITELAN MASA LALU.. C/O INGINKU BERSAMAMU SELAMANYA.. KITA BERSAMA MELEWATI HARI-HARI YANG BAKAL MENJELMA.. TAK SIAPA BISA MEMISAHKAN KITA.. MELAINKAN ALLAH YANG MAHA ESA NAMUN BEGITU SUDAH DITENTUKAN.. KITA DITAKDIRKAN BERPISAH KAU PERGI TINGGALLAH DAKU SENDIRI KUGAGAHI DIRIKU INI UNTUK MENUJU NOKTAH KEHIDUPAN BERSAMA NASIHAT DAN AMANAHMU.. C/O AKAN KUSUSURI PERJALANAN TAKKAN KUTOLEH MEMORI SEMALAM KERANA KUTAHU KAU TAKKAN KEMBALI NAMUN SATU PINTAKU NANTIKANLAH DIRIKU INI DI MAHLIGAI SYURGA FIRDAUSI.. EPILOG DUNIA INI KURASA ASING... KOSONG... AKU TERLONTAR JAUH... DARI KENANGAN SILAM... INGIN KULUPAKAN SEMUANYA... MEMORI HITAM ITU.. YANG DIBAYANGI KEPALSUAN... MEROBEK TANGKAI HATIKU.. SUNGGUH... KUTANGISI JIWA NANSEPI.. KELAGUKAN MELODO SUMBANG.. HATIKU PILU.. HADIRLAH CAHAYA... BIASKANLAH NUR SAKINAHMU... DALAM PERDU HATIKU… KUYAKIN... EPILOG SILAM KELMARIN... . AKAN BERLALU DIBAWA BAYU… AKU PASRAH DAKAPAN SEMALAM . SEMUSIM TELAH PUN BERLALU SEJAK AYAH MENINGGALKAN KAMI RINDUNYA DI HATI INI UNTUK MENATAP WAJAHMU YANG SEMAKIN DIMAMAH WAKTU HILANGNYA DIRIMU SEPI TANPA BERITA KAU BIARKAN DIRI BONDA MENAHAN GELORA DI DADA MENANGGUNG RINDU YANG MEMBARA DARI NURANI ISTERI YANG SETIA KUTAHU DIRIMU DERITA MENGHADAPI DUNIA FANA MENGHARUNGI GELOMBANG KEHIDUPAN NAMUN CEKALNYA HATIMU MELAWAN DUGAAN YANG MENERPA KEMBALILAH SEGERA WAHAI AYAH YANG TERCINTA HAPUSKANLAH SEGALA NESTAPA YANG MEMBELENGGU DIRIMU USAH KAU BIARKAN KAMI MERINDU DI ANGIN LALU KUYAKIN KAU JUA TAHU SAYANGNYA DIRIKU TERHADAPMU PASRAHKANLAH DIRIMU TERHADAP ALLAH YANG SATU KERANA HANYA DIALAH ALLAH YANG ESA PENENTU SEGALANYA. BELENGGU BAYU MALAM... MENYAPA LEMBUT WAJAHKU.. PEPOHON MELAMBAI-LAMBAI BERALUN MENGIKUT TARIAN BAYU.. KUSYUKURI LIMPAHAN RAHMATMU KALA INI... AKU MENONGKAT DAGU.. KUSOROTI LALUAN HIDUPKU AKU KELIRU..TERPANA.. DI MANAKAH AKU? DI RUANG RAHMATMU.. ATAU AKU TERLINDUNG.. DI BALIK JENDELA KASIH-SAYANGMU...? INIKAH SISA-SISA HIDUPKU..? MASIHKAH ADA HAYAT ABADI..? JAUH DI SUDUT HATI DI RUANG ITU.. KUMENGHARAP NUR KASIHMU KUDAMBAKAN CINTA DAN RINDUMU.. AGAR HATI GERSANG INI.. SUBUR KEMBALI IBARAT MAWAR DI PAGI HARI.. cetusan rasa : wardah_iium DENGARKANLAH SEMUSIM TELAH PUN BERLALU SEJAK AYAH MENINGGALKAN KAMI RINDUNYA DI HATI INI UNTUK MENATAP WAJAHMU YANG SEMAKIN DIMAMAH WAKTU HILANGNYA DIRIMU SEPI TANPA BERITA KAU BIARKAN DIRI BONDA MENAHAN GELORA DI DADA MENANGGUNG RINDU YANG MEMBARA DARI NURANI ISTERI YANG SETIA KUTAHU DIRIMU DERITA MENGHADAPI DUNIA FANA MENGHARUNGI GELOMBANG KEHIDUPAN NAMUN CEKALNYA HATIMU MELAWAN DUGAAN YANG MENERPA KEMBALILAH SEGERA WAHAI AYAH YANG TERCINTA HAPUSKANLAH SEGALA NESTAPA YANG MEMBELENGGU DIRIMU USAH KAU BIARKAN KAMI MERINDU DI ANGIN LALU KUYAKIN KAU JUA TAHU SAYANGNYA DIRIKU TERHADAPMU PASRAHKANLAH DIRIMU TERHADAP ALLAH YANG SATU KERANA HANYA DIALAH ALLAH YANG ESA PENENTU SEGALANYA. 
  
 Profil
 Quote
|
|
farisHaq 
|
Posting pada: 30-10-03 16:34
alhamdulillah...
sungguh produktif dlm berkarya.... Boleh dijadikan lirik nasyid tak? he he 
ana sukakan karya/puisi yg berunsur sinis dan dan simbolik tp power wallahu a'lam ----------------- sudahkah anda melayari ?
Profil
Quote
|
|
Riyadhfannil 
|
Posting pada: 06-11-03 09:05
Assalamualaikum
Taste ana pun sama dengan farisHaq jugak...kayra yang puitis dan dapat menarik pembaca untuk membaca dengan susunan ayat² yang marvellous
Profil
Quote
|
|
farisHaq
|
Posting pada: 12-05-05 09:50
same ker?
yeah sehati sejiwa 
Profil
Quote
|
|
Member Messages |
Forum Search & Navigation |
|---|---|
|
Log in to check your private messages |
Terkini: 
Sedang Online:
Tetamu: 38