Ia bermimpi bertemu dengan Ibrahim as. Dalam mimpi itu, Nabi Ibrahim as berkata kepadanya, “Wahai wanita, sesungguhnya Allah telah menjadikan anakmu melihat kerana banyaknya do’amu.� Ketika pagi datang, tiba-tiba ia melihat anaknya dapat melihat.(petikan)

agung_amelia wrote:
assalamu'alaikum.........

Aku wasiatkan kepada diriku sendiri, kepadamu, serta siapa saja yang mendengar ucapanku agar senantiasa bertakwa kepada allah yang telah menciptakan manusia, yang kepada-Nya mereka kembali serta kerana-Nya mereka mendapat bimbingan dan arahan.

Bertakwalah kepada-Nya, setakwa orang yang telah merasakan kedekatan dengan allah dan kekuasaan-Nya.

ba'da tahmid wa salam

Mengangkat judul tentang ibunda tercinta, pastilah banyak kata yang tak dapat tertumpahkan sebagaimana kasih bunda tulus ikhlas tanpa mengharap balas....... Kasih sayang seorang ibu pada anaknya tergambar dengan jelas dalam perhatian serta keprihatinannya. Bila anak merasa sakit, maka ia pun merasakan sakit bersamanya. Begitu sebaliknya, bila si anak gembira, maka iapun turut bergembira bersamanya. Mari kita simak kisah seorang ibu yang memiliki gambaran dan rasa kasih sayang tersebut.

Di zaman dahulu, hiduplah seorang wanita yang menikah dengan seorang lelaki bernama ismail. Suaminya itu adalah seorang ulama terhormat yang belajar langsung kepada imam malik. Dari pernikahan yang barakah tersebut, terlahirlah seorang anak yang diberi nama Muhammad. Tak lama kemudian sang suami meninggal dunia dengan meninggalkan warisan harta yang sangat banyak kepada istri dan anaknya.

Sang ibu mendidik anaknya dengan pendidikan islami yang berkah. Ia menginginkan agar anaknya kelak menjadi salah seorang ulama mengikuti jejak sang ayah. Ia memiliki pandangan yang jauh kedepan. Akan tetapi, sangat disayangkan. Ada sebuah kendala yang menjadi batu sandungan keluarga yang sakinah ini.

Anaknya itu buta sejak lahir, dan karena buta maka sulit baginya melakukn perjalanan dari satu syaikh ‘guru besar’ ke syaikh yang lain untuk menuntut ilmu. Apalagi keadaan saat itu sangat sulit. Lantas, apa solusi bagi masalah tersebut ?

Wahai saudariku seiman, apa yang akan anda lakukan jika keluarga itu meminta bantuan anda ?

Bila anda mengetahui apa yang dilakukan ibu dari anak ini, tentu tak percaya. Sebab, wanita itu begitu yakin dengan langkah yang diambilnya. “Saya menemukan jalan keluar yang tak pernah tertutup,� ucap wanita itu. Jalan itu adalah doa yang selalu dibuka oleh Tuhan semesta alam.

Demi Tuhannya ka’bah, tak ada dan tak akan pernah ada orang yang mampu menutupnya. Itulah jalan bagi orang-orang yang tertindas, orang-orang yang membutuhkan, dan memenuhi seruan Penguasa Langit dan Bumi. Ternyata sang ibu memilih penyelesaian masalah dengan Do’a. Ia pun mulai berdo’a dengan hati yang tulus kepada Allah swt.

Pada suatu malam, saat ia tertidur pulas, tiba-tiba bermimpi. Ia bermimpi bertemu dengan Ibrahim as. Dalam mimpi itu, Nabi Ibrahim as berkata kepadanya, “Wahai wanita, sesungguhnya Allah telah menjadikan anakmu melihat kerana banyaknya do’amu.�
Ketika pagi datang, tiba-tiba ia melihat anaknya dapat melihat.

Maha Suci Ya Allah, Maha Suci Engkau wahai Dzat Yang Maha Besar.

Setelah Allah mengembalikan penglihatan Muhammad bin Ismail, maka sang Ibu mulai mengarahkan anaknya pada ilmu. Alhasil, beberapa lama kemudian sang anak dapat menyusun kitab yang paling shahih di Dunia ini setelah Kitabullah Al-Qur’an, yaitu kitab Shahihul Bukhari.

Ya benar, anak itu bernama Muhammad bin Ismail al-Bukhari.

Allah benar-benar telah mengkaruniakan penglihatan, ketajaman mata hati, dan daya ingat yang luar biasa. Muhammad telah menghafal beberapa kitab imam kaum muslimin, padahal umurnya baru 16 tahun. Pada usia itu pula ia memulai perjalanannya yang panjang untuk menuntut ilmu.

Dalam perjalanannya itu, ia disertai oleh Ibu dan saudaranya. Perjalanan tersebut dimulai dengan melakukan ibadah haji ke Baitullah, lalu diteruskan ke pusat-pusat ilmu pengetahuan dan hadits yang tersebar di Dunia Islam waktu itu. Perjalanan tersebut telah membuat badannya kelelahan dan kurus. Langkah-langkah yang dilakukannya itu menjadikan dirinya sering terancam bahaya dalam rangka mengumpulkan hadits dan menyebarkannya di tengah kaum muslimin.

Pekerjaan seperti itu bukanlah suatu pekerjaan mudah. Sebab, dibutuhkan pemantauan secara teliti pada para perawi, sanad dan matan (isi) hadits. Sungguh ia sangat berjasa kepada kita dan kaum muslimin secara umum sejak ratusan tahun. Mereka dapat memanfaatkan hadits-hadits yang ia kumpulkan untuk menentukan hukum-hukum dalam bab fikih yang beragam, menanamkan prinsip-prinsip akhlak Islami, dan menggemarkan pada setiap muslim akan amal-amal utama.

Sepak terjang anak muda yang cerdas ini, ternyata juga mendapat reaksi positif dari beberapa kalangan. Termasuk sebagian ulama dan syaikh Muhammad bin Basyar, misalnya, ia berkata, “Dia adalah makhluk Allah yang paling faqih di masa kita.�

Imam Ahmad bin Hambal berkata, "Khurasan tak pernah melahirkan tokoh semisal Muhammad bin Ismail.�

Imamnya para ulama, yakni Abu Bakar bin Khuzhaimah berkata, “Tidak ada seorang pum dibawah kolong langit ini yang lebih mengerti tentang hadits melebihi Muhammad bin Ismail.�

Hakim meriwayatkan dengan sanadnya bahwa Imam Muslim, penyusun Shahih Muslim, datang menemui Imam Bukhari dan ia mencium kningnya, seraya berkata, “biarkanlah saya mencium kedua kakimu, wahai gurunya para guru, pemimpin para hadits serta illah-illah ‘cacatnya’.

Al-Hafidh Ibnu Hajar Al-Asqalani, pnyusun kitab Fathul Bari Fi Syahri Shahihil Bukhari. Ia berkata “andai saya membuka pintu pujian untuknya dari orang-orang yang datang sesudahnya, tentu habislah lembaran-lembaran kertas dan habislah kata-kata. Ia merupakan lautan yang tak bertepi.�

Ya benar, demikianlah kekuatan hafalan Imam Bukhari dan perhatiannya pada penyebaran cahaya bagi kaum muslimin. Imam Bukhari adalah salah satu buah (hasil) dari jerih payah ibunya yang tak kenal lelah berdo’a untuknya, agar Allah mengembalikan penglihatannya.

Oleh kerana itu, wahai saudariku seiman yang mulia, bersungguh-sungguhlah untuk meninggikan martabat anak kita di dunia dan akhirat. Hal itu, memang membutuhkan kekuatan dan upaya yang sangat besar.

Iaitu, berupa tarbiyah (pendidikan)islamiyah yang baik serta pengarahan yang benar di bawah payung Al-Qur’anul Karim dan Sunnah Nabawiyah.

Sekarang, siapa yang memetik buah hasil terbaik dari hasil-hasil yang ada pada abad 21 ini ?

Referensi :
Buku “Mawaqif Nisaiyah Musyriqah (membentuk Muslimah Militan) karya : Najib Khalid al-‘amir


To :

Untuk Saudariku seaqidah di seluruh dunia, yang turut serta dalam parade mulia (kafilah da’wah ilallah); yang berusaha menerangi hati orang-orang yang kebingungan dengan lentera islam ; yang hatinya dipenuhi rasa cinta terhadap Allah dan Rasulnya ; yang lisannya terjaga dari ghibah, hatinya terpelihara dari dendam dan jiwanya bersih dari kesombongan (ujub) ; dan saudariku yang berlomba merentas berbagai jalan kebajikan.

Saya memohon kepada Allah swt, semoga mendapat do’a dari mereka yang dapat menyelamatkan saya pada suatu hari nanti. Iaitu, hari bersaksinya semua saksi.

Untuk seorang wanita yang mempengaruhi tinta pena ini, yang selalu mengangkat kedua tangannya kepada Pencipta Langit dan Bumi demi memohonkan taufiq bagi penulis.

Untuk seorang wanita yang memberi motivasi kepada penulis, demi menapaki jalan yang penuh cahaya, yang senantiasa menabur kebajikan dan memberikan bimbingan kepada manusia.

Untuk seorang wanita yang penulis do’akan dengan tulus, agar dimasukkan oleh Allah ke dalam syurga firdaus, yang memuliakan anak yatim dan menganjurkan untuk memberi makan pada orang-orang miskin. Amin

Anakanda
Agung_amelia


-----------------

Alhamdulillah.....berkat doa seorang ibu yang mithali..

ibu mithali ibu yang sejati..

hmmmm betapa besarnya kuasa Allah....

Wassalamu'alaikum wrt wbt
Assalamu'alaikum wrt wbt

Alhamdulillah umi harap anak-anak dapat membaca di dalam majalah I bulan Julai. Dalam majalah itu umi terpegun membaca artikel betapa seorang bekas artis penyanyi wanita yang telah berhijrah menjadi muslimah kerana dididik oleh anak-anaknya yang di hantar ke sekolah khalifah di Ampang. Beliau ialah Dayangku Intan. Mungkin masih yang ingat siapa beliaukan. Alhamdulillah beliau begitu terharu dan tersentuh hatinya bila anak-anak menegur beliau dan suami yang masih menonton tv walau sudah azan. Dan anak-anak mengajak mereka solat. Begitulah satu pendidikan Islam yang memberi kesan sehingga seorang ibu dan seorang bapa berhijrah ke arah menjadi Muslim yang lebih baik.

Sebenarnya tidak kira ibu atau anak maka sinar Islam akan memancar dengan hidayah Allah SWT. Bersyukurlah sekiranya terpilih untuk merasai nikmat menjadi Muslim dan Muslimat sejati.

Wallahuta'ala a'lam bissawab
Wassalamu'alaikum wrt wbt
ummimq
ps - Dan dari Wabishah bin Ma'bad radiallahu 'anhu, beliau berkata:
saya datang kepada Rasulullah s.a.w, lalu baginda berkata:
"Apakah engkau datang untuk bertanya tentang kebaikan?"
saya menjawab: "Benar". Baginda bersabda:
"Tanyalah hatimu. Kebaikan itu adalah apa-apa yang membuat jiwamu tenteram dan hatimu tenang. Sedangkan dosa itu adalah apa-apa yang membuat jiwamu gelisah dan hatimu bimbang, sekalipun orang-orang berfatwa kepadamu (bahawa ia bukan dosa)".
Hadits hasan: Diriwayatkan dalam Musnad Ahmad bin Hanbal dan Musnad Ad-darimi, dengan sanad yang hasan.

betul tu ummimq,
anak-anak kecil begitu jujur dalam menyatakan apa yang mereka tahu tanpa berfikir siapa yang mereka tegur.

subhanakallahumma wa bihamdika...

p/s: jazakillahu khairan kathira...
ALLAHualam bisawab.


-----------------

terima kasih ummi

kasih ibu membawa ke syurga..
syurga itu di bawah tapak kaki ibu..